Revolusi Infrastruktur AI: OpenAI Oracle Perluas Pusat Data AI 4,5 Gigawatt dengan Stargate

OpenAI Oracle perluas pusat data AI
OpenAI Oracle perluas pusat data AI

Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi pendorong utama inovasi di berbagai industri, dengan Large Language Models (LLM) seperti GPT-4 dari OpenAI memimpin gelombang transformasi ini. Namun, di balik kemampuan AI yang semakin canggih, tersembunyi kebutuhan infrastruktur komputasi yang masif dan haus daya. Menanggapi tuntutan ini, dua raksasa teknologi, OpenAI dan Oracle, dilaporkan akan memperdalam kerja sama mereka dalam pembangunan pusat data AI. Laporan terbaru mengindikasikan bahwa OpenAI Oracle perluas pusat data AI dengan proyek Stargate yang ambisius, yang membutuhkan daya sebesar 4,5 gigawatt. Ekspansi ini menandai investasi besar-besaran yang akan membentuk masa depan AI global.

 

Momen Penting dalam Perlombaan AI Global

Perlombaan untuk membangun kemampuan AI yang superior tidak hanya berfokus pada pengembangan algoritma dan model, tetapi juga pada infrastruktur fisik yang mendukungnya.

  • Pusat Data sebagai Jantung AI: Pelatihan dan pengoperasian model AI canggih memerlukan daya komputasi yang sangat besar. GPU (Graphics Processing Unit) dan akselerator AI lainnya yang menjadi tulang punggung sistem ini mengonsumsi energi dalam jumlah fantastis dan menghasilkan panas yang signifikan. Pusat data menjadi “otak” di mana inovasi AI terjadi.
  • Kebutuhan Daya yang Masif: Permintaan daya untuk pusat data AI melonjak secara eksponensial. Sebuah laporan memperkirakan bahwa pusat data AI global bisa membutuhkan 68 gigawatt daya pada tahun 2027, hampir menggandakan total kebutuhan daya pusat data global dari tahun 2022. Skala ini menuntut investasi infrastruktur energi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
  • Kemitraan Strategis: Untuk memenuhi kebutuhan ini, perusahaan AI terkemuka seperti OpenAI tidak bisa bekerja sendiri. Mereka membutuhkan mitra dengan kapasitas dan keahlian di bidang infrastruktur dan komputasi awan. Inilah mengapa kemitraan antara OpenAI dan Oracle menjadi sangat krusial.

Dalam konteks ini, OpenAI Oracle perluas pusat data AI menjadi sebuah berita monumental.

 

Proyek “Stargate”: Ambisi 4,5 Gigawatt

Proyek “Stargate” adalah inisiatif infrastruktur AI yang sangat ambisius, yang melibatkan investasi triliunan rupiah dan kemitraan dengan beberapa perusahaan teknologi terkemuka.

  • Skala yang Belum Pernah Ada: Laporan Financial Times dan Bloomberg News, mengutip sumber yang dekat dengan masalah tersebut, menyatakan bahwa OpenAI telah setuju untuk menyewa daya komputasi sebesar 4,5 gigawatt dari Oracle dalam kesepakatan senilai sekitar $30 miliar per tahun. Angka 4,5 gigawatt ini setara dengan kapasitas beberapa reaktor nuklir dan dapat menyuplai listrik untuk jutaan rumah. Ini adalah salah satu kontrak cloud terbesar untuk AI hingga saat ini.
  • Investasi $500 Miliar: Proyek Stargate, yang pertama kali diumumkan pada Januari 2025 di Gedung Putih, adalah inisiatif OpenAI bersama mitra seperti Oracle dan SoftBank Group Corp. Mereka berencana untuk menginvestasikan total $500 miliar dalam infrastruktur AI hingga tahun 2029. Angka ini menegaskan betapa seriusnya perlombaan infrastruktur AI ini.
  • Pengembangan Pusat Data Baru: Untuk memenuhi permintaan besar dari OpenAI, Oracle akan mengembangkan banyak pusat data baru di seluruh AS, dengan lokasi di Texas (termasuk perluasan situs Abilene dari 1,2 GW menjadi sekitar 2 GW), Michigan, Wisconsin, dan Wyoming sedang dipertimbangkan. Oracle juga sedang membangun fasilitas Stargate di Uni Emirat Arab bekerja sama dengan G42, Nvidia, dan Cisco.

Skala inilah yang membuat OpenAI Oracle perluas pusat data AI menjadi berita besar.

 

Mengapa Oracle Menjadi Mitra Kunci?

Oracle, yang dikenal dengan perangkat lunak basis datanya, telah membuat kemajuan signifikan di pasar cloud computing, terutama dengan fokus pada klien yang membutuhkan daya komputasi untuk pekerjaan AI.

  • Infrastruktur Cloud yang Dikembangkan untuk AI: Oracle Cloud Infrastructure (OCI) telah dirancang dengan kemampuan untuk menangani beban kerja AI yang intensif. Mereka menawarkan layanan AI yang terkelola penuh, platform agen AI, dan alat untuk analisis teks, pengenalan gambar, serta pemrosesan suara.
  • Kemampuan Skala Besar: Oracle telah berinvestasi besar-besaran dalam membangun pusat data skala besar. Kemitraan dengan perusahaan seperti Nvidia (untuk chip GB200 yang sangat mahal) menunjukkan komitmen mereka untuk menyediakan infrastruktur AI berkinerja tinggi.
  • Diversifikasi Vendor OpenAI: Setelah hubungan yang sangat dekat dengan Microsoft, OpenAI terlihat mencari diversifikasi vendor untuk infrastruktur cloud mereka. Ini adalah langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada satu penyedia dan memastikan akses yang lebih luas ke daya komputasi.
  • Model Hibrida yang Fleksibel: Oracle menerapkan model hibrida—menggabungkan pusat data yang dibangun sendiri dengan perjanjian sewa jangka panjang—memungkinkannya menawarkan infrastruktur AI yang sangat efisien dalam skala besar.

Peran Oracle sangat vital karena OpenAI Oracle perluas pusat data AI bersama.

 

Implikasi Proyek Stargate dan Masa Depan AI

Ekspansi infrastruktur AI sebesar ini memiliki implikasi jangka panjang yang signifikan.

  • Akselerasi Inovasi AI: Dengan ketersediaan daya komputasi yang lebih besar, OpenAI dapat melatih model AI yang jauh lebih besar dan lebih canggih, mendorong batas-batas apa yang mungkin dilakukan oleh AI. Ini dapat menghasilkan terobosan dalam penelitian, pengembangan produk, dan aplikasi praktis AI.
  • Persaingan di Industri Cloud: Langkah Oracle ini menempatkannya sebagai pesaing serius bagi raksasa hyperscaler tradisional seperti Microsoft Azure, Amazon Web Services (AWS), dan Google Cloud. Model kapasitas tetap jangka panjang Oracle menantang model on-demand tradisional dan bisa memicu pergeseran strategi di seluruh industri cloud.
  • Tantangan Energi dan Lingkungan: Konsumsi daya sebesar 4,5 GW untuk satu proyek menimbulkan pertanyaan besar tentang sumber energi dan dampak lingkungan. Perusahaan-perusahaan ini akan menghadapi tekanan untuk beralih ke sumber energi terbarukan dan mengembangkan solusi pendinginan yang lebih efisien.
  • Dampak Ekonomi: Investasi ratusan miliar dolar dalam infrastruktur akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru di sektor konstruksi, teknologi, dan energi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah yang menjadi lokasi pusat data.
  • Kedaulatan AI: Proyek Stargate juga terkait dengan agenda politik, seperti penekanan Trump pada “posisi terdepan Amerika Serikat dalam AI” dan upaya pembangunan “kedaulatan AI” di negara-negara mitra seperti UEA.

Implikasi ini menunjukkan dampak besar ketika OpenAI Oracle perluas pusat data AI.

 

Kesimpulan: OpenAI Oracle Perluas Pusat Data AI, Membangun Fondasi Masa Depan

Keputusan OpenAI Oracle perluas pusat data AI dengan proyek Stargate sebesar 4,5 gigawatt adalah bukti nyata dari permintaan yang tak terpuaskan akan daya komputasi AI. Ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi tentang meletakkan fondasi bagi era berikutnya dari kecerdasan buatan. Dengan investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kemitraan strategis, OpenAI dan Oracle bertekad untuk menjadi pemain kunci dalam perlombaan infrastruktur AI global.

Meskipun tantangan terkait energi dan lingkungan akan selalu ada, skala ambisi proyek Stargate menunjukkan bahwa batas-batas AI terus didorong. Kita berada di ambang revolusi AI yang akan mengubah banyak aspek kehidupan kita, dan ekspansi pusat data masif seperti ini adalah langkah fundamental yang memungkinkan revolusi tersebut terjadi.

Baca juga:

Informasi ini dipersembahkan oleh IndoCair

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *