Di era persaingan kecerdasan buatan (AI) yang makin sengit, perusahaan-perusahaan teknologi besar atau yang dikenal sebagai hyperscalers berlomba membangun fondasi digital mereka. Meta Platforms Inc., induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, baru-baru ini membuat gebrakan finansial besar. Mereka mengumumkan kesepakatan pembiayaan masif senilai hampir $30 miliar untuk proyek pusat data raksasanya di Richland Parish, Louisiana, yang dikenal sebagai Hyperion Data Center. Transaksi ini, yang mencapai rekor sebagai kesepakatan modal swasta terbesar dalam sejarah, melibatkan peran sentral dari Blue Owl Capital Inc. Kesepakatan Pembiayaan Meta Blue Owl $27 Miliar ini bukan hanya menandai investasi besar Meta pada infrastruktur AI, tetapi juga merevolusi cara perusahaan teknologi membiayai proyek modal yang sangat padat modal.
Proyek Hyperion, yang diproyeksikan menjadi pusat data terbesar dari sekitar 29 fasilitas Meta di seluruh dunia, adalah jantung dari ambisi AI Meta. Dengan luas mencapai 4 juta kaki persegi, Hyperion akan memiliki kapasitas komputasi hingga 5 Gigawatt (GW) dalam beberapa tahun ke depan, menjadikannya salah satu supercluster AI terbesar di dunia. Untuk membiayai konstruksi masif yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2029 ini, Meta memilih jalur yang inovatif dan cerdas.
Mengapa Skema SPV Menjadi Kunci Pembiayaan Meta Blue Owl $27 Miliar
Struktur pembiayaan dalam kesepakatan ini adalah alasan utama mengapa pasar merespons positif. Meta dan Blue Owl Capital menyusun transaksi melalui skema Special Purpose Vehicle (SPV), sebuah entitas investasi khusus. Skema ini memungkinkan Meta untuk membangun infrastruktur raksasa tanpa secara langsung membebani neraca keuangannya dengan utang besar.
Dalam kesepakatan tersebut, Blue Owl Capital Inc. dan Meta berbagi kepemilikan atas Hyperion Data Center. Meta hanya mempertahankan sekitar 20% saham, sementara sebagian besar kepemilikan ada di pihak pembiayaan. Dana sebesar $27 miliar disalurkan dalam bentuk utang (obligasi swasta) dan sekitar $2,5 miliar dalam bentuk ekuitas ke dalam SPV. Morgan Stanley berperan sebagai pengatur utama (arranger) dalam struktur ini.
Bagi Meta, keuntungan dari model ini sangat besar:
- Menjaga Neraca Keuangan: Konstruksi infrastruktur AI membutuhkan puluhan miliar dolar, dan model SPV memungkinkan Meta untuk menghindari peningkatan signifikan dalam rasio utang di neraca mereka, yang dapat menjaga peringkat kredit mereka tetap kuat.
- Fokus Operasional: Meta tetap menjadi pengembang, operator, dan penyewa utama fasilitas tersebut setelah selesai.
Proyek Hyperion: Fondasi Utama Infrastruktur AI
Hyperion Data Center di Louisiana adalah bukti nyata bahwa Meta mengambil peran serius dalam perlombaan AI global. CEO Meta, Mark Zuckerberg, telah menyatakan bahwa perusahaan akan mengalokasikan anggaran besar untuk infrastruktur pusat data guna mendukung pengembangan AI generatif dan model bahasa besar (Large Language Models/LLM) open-source di masa depan.
Proyek ini tidak hanya sebatas ukuran. Pusat data Hyperion dirancang secara spesifik untuk mengakomodasi kebutuhan komputasi intensif dari AI, termasuk penggunaan besar-besaran unit pemroses grafis (Graphics Processing Unit/GPU) dan sistem pendingin cairan (liquid cooling) yang efisien. Ini menunjukkan perubahan strategis Meta, yang sebelumnya sempat menghentikan pembangunan beberapa pusat data lama untuk menyesuaikan desain agar lebih cocok dengan kebutuhan komputasi AI modern. Proyek sebesar Pembiayaan Meta Blue Owl $27 Miliar ini memastikan Meta memiliki kapasitas komputasi yang tak tertandingi untuk melatih model-model AI terbaik di dunia.
Daya Tarik Investasi Obligasi Infrastruktur AI
Kesepakatan Pembiayaan Meta Blue Owl $27 Miliar ini juga menarik bagi investor institusional. Obligasi yang diterbitkan oleh SPV (dalam format Rule 144A) diberi peringkat investment grade A+ oleh S&P Ratings, terutama berkat peran Meta sebagai pendukung dan penyewa utama proyek tersebut.
Investor besar seperti PIMCO menjadi pembeli utama (anchor lender), menyerap obligasi senilai sekitar $18 miliar, dan BlackRock juga menjadi investor signifikan. Obligasi ini menawarkan imbal hasil yang menarik bagi investor karena didukung oleh aset fisik yang solid dan menghasilkan pendapatan jangka panjang yang stabil melalui perjanjian sewa jangka panjang oleh Meta. Model ini diprediksi akan menjadi cetak biru baru bagi perusahaan-perusahaan hyperscalers lain, seperti Microsoft Azure dan Google Cloud, untuk mendanai proyek infrastruktur AI berskala besar mereka di masa mendatang. Hal ini menunjukkan konvergensi baru antara sektor teknologi, energi, dan keuangan global.
Baca juga:
- Apple Valuasi $4 Triliun: Pendorong Utama di Balik Lonjakan Saham Raksasa Teknologi
- Jensen Huang APEC Korea: CEO Nvidia Hadir, Fokus pada Masa Depan AI
- Wafer Blackwell TSMC AS: Tonggak Baru Industri AI Amerika
Informasi ini dipersembahkan oleh paman empire

