Kehadiran Jensen Huang, founder dan CEO Nvidia, di KTT CEO APEC 2025 yang akan diselenggarakan di Gyeongju, Korea Selatan, menjadi sorotan utama dalam agenda ekonomi global akhir bulan ini. Kunjungan Huang ke acara yang berlangsung pada 28 hingga 31 Oktober 2025 ini dipandang sebagai momen strategis yang akan memperkuat posisi Asia-Pasifik, khususnya Korea Selatan, dalam peta jalan kecerdasan buatan (AI) dunia. Konfirmasi kehadiran Jensen Huang APEC Korea ini menambah daftar panjang tokoh-tokoh besar teknologi dan bisnis yang akan berkumpul untuk membahas arah kerja sama ekonomi dan teknologi global.
Misi Strategis Sang Raja Chip
Bagi Nvidia, yang kini memegang kendali pasar chip AI berkinerja tinggi—perangkat keras utama yang mendorong ledakan AI generatif—kunjungan ini memiliki bobot lebih dari sekadar pidato formal. Kehadiran Jensen Huang APEC Korea di tengah ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung, terutama terkait rantai pasok semikonduktor dan pembatasan ekspor AS ke China, menjadikannya diplomat teknologi yang paling penting saat ini.
Dalam kunjungan ini, Huang diperkirakan akan membagikan visi Nvidia untuk mengakselerasi inovasi dan pertumbuhan global melalui AI, robotika, digital twins, dan kendaraan otonom. Korea Selatan, dengan raksasa semikonduktornya seperti Samsung Electronics dan SK Hynix, adalah mitra alami yang sangat penting. Perusahaan-perusahaan Korea memproduksi chip memori canggih (High Bandwidth Memory atau HBM) yang sangat vital bagi akselerator AI Nvidia.
Memperkuat Aliansi Semikonduktor
Isu penting yang diyakini akan menjadi inti pertemuan bilateral di sela-sela KTT adalah pengamanan dan penguatan rantai pasok chip.
- Kebutuhan HBM: Permintaan global akan chip HBM, yang berfungsi sebagai “bahan bakar” bagi GPU Nvidia, melonjak tajam. Memperdalam kemitraan dengan Samsung dan SK Hynix adalah kunci bagi Nvidia untuk mempertahankan dominasinya dan memenuhi permintaan yang tak pernah surut.
- Investasi dan Kerja Sama R&D: Kehadiran Huang kemungkinan akan membuka jalan bagi diskusi tentang investasi langsung atau kemitraan penelitian dan pengembangan bersama di ekosistem AI Korea, yang bertujuan untuk mempercepat inovasi perangkat keras dan lunak di kawasan tersebut.
- Peran Korea sebagai Nexus Teknologi: Korea Selatan telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan AI, termasuk rencana ambisius pemerintah untuk mengamankan puluhan ribu unit GPU berkinerja tinggi. Diskusi dengan Huang akan sangat krusial dalam mewujudkan ambisi nasional tersebut.
AI dan Transformasi Digital dalam Agenda APEC
KTT CEO APEC tahun ini mengusung tema “Bridge, Business, Beyond,” yang mencakup lima agenda utama, dengan AI dan transformasi digital menjadi salah satu pilar kuncinya. Sesi yang dipimpin oleh Jensen Huang APEC Korea diharapkan menjadi salah satu yang paling berpengaruh.
Para pemimpin teknologi lain dari perusahaan global, termasuk CEO Amazon Web Services (AWS) Matt Garman, dan perwakilan senior dari Google, Meta, dan Microsoft, juga akan hadir. Hal ini memastikan bahwa diskusi tentang masa depan AI, regulasi data, dan ekonomi digital akan berlangsung secara komprehensif. Peran Huang di sesi “AI for Economic Development” akan menyoroti bagaimana teknologi chip canggih dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di seluruh 21 negara anggota APEC.
Melampaui Hardware
Visi Nvidia tidak hanya berhenti pada chip. Huang diperkirakan akan membahas tentang bagaimana platform perangkat lunak Nvidia, seperti CUDA, digunakan untuk menciptakan digital twins (kembaran digital) untuk kota, pabrik, dan sistem otonom.
- Robotika dan Otomasi: AI yang didukung oleh chip Nvidia berada di garis depan robotika. Di APEC, Huang dapat menekankan bagaimana teknologi ini dapat merevolusi sektor manufaktur dan logistik di Asia-Pasifik, meningkatkan efisiensi dan menciptakan lapangan kerja baru di bidang berkeahlian tinggi.
- Sovereign AI (AI Berdaulat): Konsep AI berdaulat, di mana setiap negara memiliki kemampuan untuk mengolah data dan mengembangkan model AI-nya sendiri secara mandiri, menjadi topik yang semakin penting. Huang diperkirakan akan memposisikan Nvidia sebagai mitra strategis yang dapat membantu negara-negara APEC mencapai kedaulatan AI mereka melalui infrastruktur dan keahlian yang terdepan.
Implikasi Geopolitik dan Ekonomi Global
Kunjungan ini bertepatan dengan momen geopolitik yang sensitif. Di tengah KTT APEC, ada potensi pertemuan antara pemimpin AS dan China untuk meredakan ketegangan dagang. Bagi Nvidia, yang bisnisnya sangat terdampak oleh aturan kontrol ekspor AS, hasil dari diplomasi tingkat tinggi ini akan sangat menentukan.
Kehadiran Jensen Huang APEC Korea menjadi simbol penting bahwa, meskipun ada persaingan ketat, kolaborasi dan dialog lintas batas adalah satu-satunya cara untuk memajukan AI. Asia-Pasifik, sebagai pusat manufaktur dan inovasi AI, berada di persimpangan jalan ini. Keputusan dan kemitraan yang terjalin selama APEC CEO Summit akan memengaruhi aliran investasi, transfer teknologi, dan tata kelola AI di tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, pidato dan pertemuan Huang di Gyeongju bukan hanya update bisnis, tetapi juga update tentang masa depan teknologi dunia.
Baca juga:
- Wafer Blackwell TSMC AS: Tonggak Baru Industri AI Amerika
- Proyeksi Pendapatan Cloud Oracle Mencapai $166 Miliar pada 2030
- Gangguan Streaming YouTube Global: Kronologi Insiden dan Pemulihan Cepat Layanan
Informasi ini dipersembahkan oleh empire88

