Pengiriman Chip Nexperia Dimulai Lagi, Jerman Sambut ‘De-eskalasi’

Pengiriman Chip Nexperia Dimulai
Pengiriman Chip Nexperia Dimulai

JAKARTA – Dalam perang dagang teknologi global yang semakin rumit, bahkan komponen elektronik yang paling sederhana pun dapat menjadi senjata geopolitik yang mematikan. Hal ini terbukti nyata dalam krisis yang melanda Nexperia, produsen semikonduktor yang berpusat di Belanda namun dimiliki oleh perusahaan Tiongkok, Wingtech. Setelah perselisihan antara Belanda dan Tiongkok mengenai kontrol perusahaan menyebabkan terputusnya pasokan chip vital—sebuah ancaman serius bagi industri otomotif Eropa—kabar baik akhirnya muncul. Sejumlah Pengiriman Chip Nexperia Dimulai kembali, dan Jerman, sebagai produsen mobil terbesar di Eropa, menyambut langkah ini sebagai “de-eskalasi” yang sangat melegakan.

Krisis Nexperia berawal ketika Pemerintah Belanda mengambil alih kendali efektif atas perusahaan tersebut pada bulan September, dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional dan potensi transfer kekayaan intelektual (HAKI) ke Tiongkok. Tiongkok merespons dengan memblokir ekspor chip yang telah jadi dari fasilitas Nexperia di Tiongkok, di mana banyak produk yang dibuat di Eropa dikirim untuk pengemasan dan pengujian. Chip Nexperia, meskipun sederhana, sangat penting untuk sistem kelistrikan dan modul kontrol mobil. Gangguan pasokan ini segera menimbulkan alarm di seluruh rantai pasok otomotif.

 

Ancaman Kelumpuhan Otomotif Eropa

 

Industri otomotif Eropa, terutama di Jerman yang merupakan rumah bagi Volkswagen, BMW, dan Mercedes-Benz, paling rentan terhadap pemblokiran pasokan Nexperia.

 

Ketergantungan pada Chip Sederhana

 

Meskipun perhatian global sering terfokus pada chip AI canggih, krisis Nexperia menyoroti pentingnya semikonduktor umum (ubiquitous chips). Setiap mobil modern menggunakan ratusan chip seperti yang diproduksi Nexperia untuk fungsi dasar seperti rem, power steering, dan kontrol jendela. Jika salah satu chip sederhana ini hilang, seluruh lini perakitan mobil bisa terhenti.

  • Dampak Langsung: Produsen mobil dan pemasok tingkat-1 (tier-1 suppliers) seperti Aumovio dan ZF secara terbuka menyatakan kekhawatiran mereka. Beberapa pabrik, termasuk fasilitas Honda di Meksiko, sudah harus menyesuaikan atau menangguhkan produksi. Risiko penutupan produksi massal dan furlough pekerja membayangi industri.
  • Jerman sebagai Pusat Krisis: Karena Jerman adalah jantung manufaktur mobil Eropa, juru bicara ekonomi Jerman menyatakan bahwa “de-eskalasi dan kelanjutan negosiasi antara Belanda dan Tiongkok sangat disambut baik.” Harapan mereka adalah bahwa izin individu jangka pendek untuk Pengiriman Chip Nexperia Dimulai akan segera diberikan untuk menyelamatkan lini produksi.

 

Langkah Menuju ‘De-eskalasi’

 

Pencabutan sebagian larangan ekspor ini datang setelah negosiasi yang intens antara pejabat Uni Eropa, Belanda, dan Tiongkok.

 

1. Izin Individu untuk Konsumen Sipil

 

Laporan dari Brussel mengindikasikan bahwa otoritas Tiongkok mengonfirmasi dimulainya kembali sebagian ekspor chip Nexperia, dengan syarat chip tersebut hanya untuk “penggunaan sipil” (civilian use). Hal ini merupakan konsesi yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan sambil tetap mempertahankan kerangka kontrol ekspor Tiongkok. Perusahaan-perusahaan pemasok otomotif seperti Aumovio di Jerman telah melaporkan bahwa mereka telah mengajukan dan menerima pengecualian dari kontrol ekspor Tiongkok, memungkinkan mereka untuk mengamankan pengiriman chip Nexperia dari Tiongkok.

 

2. Sinyal Kompromi dari Belanda

 

Di sisi lain, laporan menunjukkan bahwa Pemerintah Belanda siap untuk menangguhkan perintahnya yang memungkinkan mereka memblokir atau mengubah keputusan kunci Nexperia, asalkan Tiongkok melanjutkan ekspor chip yang krusial. Sinyal kompromi timbal balik ini menciptakan jalan keluar dari sengketa yang berlarut-larut. Tiongkok telah menyambut baik niat Belanda untuk mengirim perwakilan ke Beijing untuk konsultasi, menekankan perlunya tindakan nyata dari pihak Belanda untuk menyelesaikan sengketa ini.

 

Implikasi Geopolitik Jangka Panjang

 

Meskipun Pengiriman Chip Nexperia Dimulai lagi merupakan kemenangan jangka pendek untuk rantai pasokan, krisis ini menyoroti kerapuhan struktural yang lebih besar dalam geopolitik teknologi.

 

Kebutuhan Otonomi Eropa

 

Krisis ini sekali lagi menekankan kurangnya “otonomi” industri Eropa, terutama dalam pasokan semikonduktor. Produsen mobil Eropa kini sangat sadar bahwa chip sederhana pun dapat menjadi alat pemerasan dalam perselisihan geopolitik antara Tiongkok dan Barat. Hal ini akan semakin memperkuat dorongan Eropa untuk meningkatkan investasi dalam produksi chip domestik, sebuah tujuan yang didukung oleh European Chips Act. Tujuannya adalah menciptakan rantai pasokan yang lebih tangguh dan tidak terlalu bergantung pada manufacturing di luar wilayah tersebut.

 

Preseden Negosiasi

 

Keputusan Tiongkok untuk memberikan pengecualian ekspor (meskipun terbatas) menetapkan preseden bahwa negosiasi diplomatik dapat mengatasi beberapa dampak paling merugikan dari perang dagang teknologi. Namun, ini juga menegaskan kembali pengaruh Tiongkok yang signifikan, bukan hanya sebagai produsen chip canggih, tetapi juga sebagai penyedia layanan pengemasan (packaging) dan komponen dasar.

Langkah de-eskalasi saat ini menawarkan jeda yang sangat dibutuhkan. Namun, industri otomotif Eropa dan pemerintahnya tidak akan berpuas diri. Mereka kini akan didorong untuk mengidentifikasi dan mengurangi kerentanan rantai pasokan mereka secara lebih agresif untuk menghindari chip sederhana menjadi pemicu krisis global berikutnya.

Baca juga:

Informasi ini dipersembahkan oleh naga empire

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *